MENJELANG HARDIKNAS 02 MEI 2021

Selamat Memperingati Pendidikan Yang Setengah Mati.!
 
Selamat memperingati, pendidikan yang setengah mati
Za harus ucapkan kalimat ini, meski tairis malu di hati
Seragam su tarobek, selalu jalan kaki, tapi tetap cinta merah putih
Su paling lama Negara ini merdeka, tapi pendidikan di papua masih terjajah
 
Kita punya musuh sudah bukan belanda, tapi pejabat korup yang maha kuasa
Sekolah belum ada, guru masih sukarelawan, siapa yang pantas dibilang pahlawan?
Sekolah su rubuh, guru honor tanpa bayaran,
siapa yang dapat pujian, siapa yang telang makian?
 
Di pulau-pulau terpencil, di rumah-rumah miskin yang su lupa arti kata adil
Lahir anak-anak papua, yang tumbuh dalam diskriminasi
Pusat pembangunan di ibukota, kampung-kampung Cuma di data
Bantuan cair dari Jakarta, belum sampe di kampung dong su bagi rata
Dana hilang di mana-mana, kasus muncul di berita
 
Mo sampe kapan anak-anak musti hadapi fakta ?
Bahwa pendidikan di papua masih terendah
Ada buta huruf, tratau hitung, lalu dapat tipu gampang-gampang
Dari perusahan, dari pemerintah! Dong yang untung
 
Sampe kapan generasi hadapi realita ?
 bahwa papua termasuk daerah miskin!
Sengaja dimiskinkan, terlalu banyak kepentingan
Terlalu banyak politik sampe hampir su trada prihatin
 
Tolong buka mata, buka hati, tolong bergerak bantu kami
Su terlalu banyak negeri tanpa sekolah, musti berjalan kilo-kilo, menyebrang sungai, nyawa jadi taruhan, demi baca ini budi, ini bapa budi, ini ibu budi,
TAPI MANA NEGARA PU BUDI.?
 
Tolong turun ke kampung-kampung, jangan Cuma foto, pamer kamera,
pake seragam tapi balik ke kota dengan nol besar
Masih terlalu banyak sekolah yang Cuma walang, tiang su hancur, dinding su balobang
Atap su bocor-bocor, tapi anak-anak tetap semangat, berjalan ke sekolah, bawa cita-cita, bawa harapan orang tua, masuk keluar hutan Cuma untuk baca!
Ini ani, ini ibu ani,ini bapa ani, LALU MANA PEMERINTAH PU NURANI.?
 
Tolong adil untuk generasi, tolong jangan pilih kasih
Jangan lihat suku, agama, keluarga
Jangan pikir orang dalam sampe lupa orang di pulau-pulau terluar
Dinding sekolah masih gaba-gaba, atap masih daun sagu
Tulis impian dengan kapur, hapus air mata dengan pilu
 
Kamu tidak tau, bagaimana anak-anak jalan kaki menyeberang suangai sampe kesiangan
Supaya tidak terlambat upacara, baca pembukaan UUD, baca pancasila, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia sambil telang air ludah, lihat sekolah yang Cuma papan dan semua pura-pura bahagia, pemerintah amnesia
 
Kamu tidak mengerti, isi buku dalam tas plastic,
 berjalan ikut jalan tikus , bawa obor dengan pemantik,
lipat kaki celana, supaya jangan basah kalo karna embun pagi,
yang penting slamatkan buku tugas, tahan di atas kepala
Lalu berjuang mati-matian bantu orang tua di kebun,
skolah sampe lulus SD, trada biaya, trada yang tolong,
 
lihat berapa banyak impian yang kandas di rumah-rumah,
gantung cita-cita di dapur, kawin lalu piara anak,
dan hitung berapa generasi harus alami hal yang sama,
berapa banyak perubahan yang tertunda karena merana
berapa banyak kepala sekolah yang pencuri dana
berapa banyak skandal bantuan yang sembunyi di saku celana.
Baru mau lihat yang mana tinggal yang mana
Terpaksa pasrah, karna sistem tidak ingat saudara
karna kepentingan tidak kasih sarana, korupsi yang tinggal merana
 
Mo sampe kapan makan pencuri hak asasi manusia di atas tong pu tanah.?
mo sampe kapan kita jadi korban system, sementara dong ambil kita pu kekayaan .?
Tolong bantu papua, kalo ko memang papua, jangan bangga bilang papua kalo ko pu saudara sendiri masi makan pake daun, tulis di batu, masih dapat tipu satu-satu!
Ingat itu.!
 
#STOP KORUPSI DANA PENDIDIKAN, KALAU SAYANG GENERASI PAPUA

Penulis : Corinus Mate

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOBA-KOBA (AAM) SEBAGAI PAYUNG TRADISIONAL

CERITA RAKYAT DARI AIFAT TIMUR KAB.MAYBRAT (KAPES NEN & BUO MAFAM)